Pernah gak sih kalian bertemu seseorang yang sering berbagi link atau screenshot sebuah berita namun tidak benar-benar tahu mengenai apa yang ia bagikan? Atau dengan hanya bermodal membaca judul berita namun ia dengan pede-nya ikut beropini fafifu was wes wos tidak peduli bahwa ia baru saja termakan click bait? Here we have the study about "sharing without reading"!
Penelitian "Sharing Without Reading" dilakukan oleh Adrian F.Ward, Jianqing Zheng, dan Susan M. Broniarczyk pada tahun 2022 bulan Juli. Di dalam penelitian ini, peneliti menemukan bahwa seseorang yang suka membagikan sebuah konten meningkatkan pengetahuan subjektifnya (subjective knowledge), yakni kepercayaan (belief) bahwa mereka tahu akan hal-hal tertentu -daripada paham secara objektif topik tersebut.
Fenomena ini termasuk dalam internalize behavior, yakni perilaku sosial dimana kita mencoba menginformasikan kepada orang lain bagaimana kita berfikir tentang diri kita sendiri, karena secara tidak sadar kita percaya bahwa berbagi konten di media sosial berarti menginformasikan kepada orang lain bahwa "aku lho tahu tentang topik ini", "aku lho update tentang berita ini", dan "I'm smart enough and care aboout this topic", cukup percaya diri merasa bahwa ia benar-benar memiliki pengetahuan tentang topik itu dan mengharapkan orang lain juga berfikir demikian tentang dirinya.
Faktanya, berdasarkan data penelitian, sebanyak 59% subjek penelitian mengaku bahwa mereka bahkan tidak mengklik link yang mereka bagikan sendiri di twitter. Karena alasan ini, ketika kita hendak me-retweet sebuah link artikel di twitter akan muncul pertanyaan "Ingin membaca artikelnya terlebih dahulu?" -they know it you're lazy a** will never read that lol 💅 Hanya 28% subjek yang mengatakan bahwa mereka membaca semua yang mereka bagikan. (Sisanya? Sorry guys I try to access the journal but I can't open it, even sci-hub can't, idk why)
Dalam penelitian ini, subjek ditunjukkan beberapa artikel berita dan mereka diberi kesempatan untuk meng-klik dan membacanya. Selain itu, mereka juga diberi kesempatan untuk memilih akan membagikannya kepada subjek penelitian yang akan datang atau tidak. Lantas, subjek diminta untuk menjawab beberapa pernyataan seperti, "Dibanding dengan kebanyak orang, aku tahu lebih banyak mengenai topic tersebut". Dari jawaban yang diberikan subjek, peneliti lantas memberikan pertanyaan pilihan ganda untuk mengetahui sejauh mana pengetahuan objektif mereka tentang artikel berita tersebut. Dari sinilah didapat penemuan menarik, bahwa subjek yang benar-benar membaca artikel yang berikan, rata-rata memiliki pengetahuan subjektif dan objektif yang tinggi tentang topik berita tersebut. Sedangkan, subjek yang tidak membaca dan hanya membagikannya (share), memiliki pengetahuan subjektif, namun tidak dengan pengetahuan objektifnya.
Jadi, pengingat untuk kita semua! Baca dan kritisi apa yang kamu temukan terlebih dulu sebelum membagikannya ke orang lain, jangan termakan kepercayaan semu apalagi haus mengharapkan validasi secara instan, seperti tong kosong nyaring bunyinya. Subjective knowledge, it just on your mind and doesnt works that way! So, read it and prove it!
Sumber : Kimbal & Nolan. 2022. Study: Few People Read What They Share. Psychology Today.
0 Comments
Say something about this post?