Sebelum saya men-spill kelakuan mereka, alangkah baiknya kita tahu asal-usul ide penciptaan manusia pertama ini dimulai...
1.1 Latar Belakang(?)
Kalau saat itu kamu (iyaa kamuuu) yang sedang diajak berbicara, pasti kamu akan menjawab, "What??? What a nonsense is this?". Sayangnya ini adalah malaikat yang memiliki hati lembut nan penuh kebaikan. Kala itu malaikat menjawab (masih) dalam surat Al-Baqarah ayat 30, "Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?" (Disclaimer: Malaikat mengatakan ini bukan dengan niat menentang kehendak Allah SWT, tapi murni karena alasan penasaran). Dalam ayat yang sama, Allah SWT menjawab, "Sesungguhnya Aku mengetahui hal-hal yang tidak kalian ketahui."
Mendengar jawaban ini para malaikat merasa puas, lantaran sudah menyadari penuh bahwa Allah SWT adalah Tuhan Sang Maha Pencipta, para malaikat beriman kepada Allah (Ingat rukun iman pertama: beriman kepada Allah SWT). Allah SWT tidak memerlukan apapun dari yang diciptakan-Nya, ketaatan mahkluk tidak mendatangkan manfaat untuk-Nya, juga sebaliknya keingkaran mahkluk tidak mendatangkan kerugian apapun terhadap-Nya.
Berbanding terbalik dengan iblis, mari kita dengarkan POV dari Iblis dalam surat Al-Baqarah ayat 34, "Dan ingatlah ketika kami berfirman kepada para malaikat, 'Sujudlah kamu kepada Adam!', kemudian mereka sujud kecuali iblis, ia menolak dan menyombongkan diri dan ia termasuk golongan yang kafir." Kisah yang sama disebut dalam surat Al-Kahfi ayat 50, yang berbunyi, "Sujudlah kamu kepada Adam, maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia adalah dari golongan Jin, kemudian ia mendurhakai perintah Tuhannya."
1.2 Rumusan Masalah(?)
Ada perbedaan antara 2 ayat tersebut, yang pertama tidak menyebutkan siapakah Iblis ini, sedangkan dalam surat Al-Kahfi disebutkan bahwa Iblis adalah dari golongan Jin. Mari kita spill sesuatu tentang iblis ini, letsgooo~
Syaikh Dr. Muhammad Sulaiman Al Asyqar, mudarris tafsir Universitas Islam Madinah menafsirkan ayat tersebut seperti ini,
Beliau menyebut premis bahwa "Iblis adalah dari golongan jin, oleh karena itu ia berani berdurhaka.". Selama ini banyak orang mengira bahwa kedurhakaan iblis menentang perintah Allah dimulai ketika penciptaan manusia, dimulai ketika Allah SWT memerintahkan untuk sujud kepada nabi Adam, padahal nyatanya iblis sudah berani menentang perintah Tuhannya jauh sebelum itu.
2.1 Landasan Teori(?)
Mari sedikit ku ceritakan tentang penghuni pertama bumi, golongan Jin (bukan Jin member BTS yaw). Cerita ini diambil dari sumber yang terpercaya, langsung dari makhluk Allah SWT yang tak kasar mata bernama As-Sam'udi, Eh kok tiba-tiba merinding saat mengetik post ini :') lewat dialog dengan salah satu Ulama al-Azhar asy-Syarief Mesir yang bernama Muhammad Ash-Shayim.
Bumi, sebutan untuk planet berbentuk bulat agak lonjong yang kita tinggali saat ini diciptakan duluan oleh Allah SWT sebelum penciptaan makhluk-makhluk-Nya. Setelah bumi tercipta, diciptakanlah makhluk calon penghuni bumi yang pertama, terbuat dari percikan api, yang disebut Jin, sedangkan Iblis termasuk dalam golongan mereka. Jin mendapat perintah dari Allah SWT untuk membangun bumi, pembangunan bumi ini tentu memakan waktu yang tidak sebentar, berjarak cukup lama sampai tiba Allah SWT berfirman hendak menciptakan manusia.
As-Sam'udi menuturkan ceritanya tentang proses pembangunan bumi ini,
"Allah melarang mereka (Jin) untuk membunuh binatang dan saling bermusuhan, namun mereka justru suka saling bertumpah darah dan saling memusuhi. Iblis tidak suka dengan perbuatan para saudaranya itu. Para Jin itu tidak pernah berhenti melakukan tindakan maksiat, oleh karena itu, Iblis memohon kepada Allah SWT untuk dipindahkan dan dinaikkan ke langit."
Beberapa sumber mengatakan bahwa sebutan 'Iblis' asalnya digunakan untuk menyebut golongan Jin yang telah dipindahkan Allah SWT ke langit bersama para malaikat, golongan Jin yang baik. As-Sam'udi melanjutkan, "Permintaan Iblis dikabulkan oleh Allah SWT dan mereka hidup bersama para malaikat di langit. Mereka beribadah kepada Allah SWT dengan sangat taat. Kemudian, Allah SWT mengutus sekelompok iblis dan malaikat untuk turun ke bumi guna menghukum para golongan Jin, hingga mereka banyak yang terbunuh dan sisanya diusir ke pulau-pulau di tengah lautan."
Sampai disini mungkin pembaca akan berspekulasi,
"Berarti masih ada Jin/Iblis yang baik dong, tidak bisa digeneralisir bahwa seluruh Jin/Iblis itu selalu buruk dong??"
"Berarti ada benarnya bahwa Iblis berubah jahat setelah perintah bersujud kepada Nabi Adam dong?"
Ehehehe... Tidak kawan...
Kembali kita simak penjelasan Jinnya langsung, "Selanjutnya, Allah SWT mengangkat Iblis sebagai pemimpin para penduduk langit (Iblis, Malaikat, dan Makhluk melata yang disebut dalam Surat Asy-Syura ayat 29). Dengan jabatan yang tinggi tersebut, Iblis merasa sombong."
Sombong. Sombong ternyata sudah menjadi sifat Iblis baik sesudah atau sebelum adanya perintah Allah SWT untuk sujud kepada Nabi Adam. As-Sam'udi lantas melanjutkan, "Semua berita yang kami tuturkan tentang sejarah penciptaan ini berasal dari ajaran Syari'at yang dinukilkan para ulama salaf (Ulama yang hidup di zaman Rasul hingga tahun 300 Hijriah) kepada ulama Khalaf (Ulama yang hidup setelah tahun 300 Hijriah), dan kami menuturkan riwayat ini persis seperti yang kami terima dari mereka, sebagaimana yang terdapat pada buku-buku mereka."
Sumber: https://muslim.or.id/3536-jauhi-sikap-sombong.html
"Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang menyombongkan diri." (Q.S An-Nahl ayat 23)
Sumber: https://muslim.or.id/3536-jauhi-sikap-sombong.html
"Tidak akan masuk syurga seseorang yang dalam hatinya terdapat kesombongan walau sebesar biji sawi." (H.R Muslim no.91)
Sumber: https://muslim.or.id/3536-jauhi-sikap-sombong.html
Semoga kita semua dijauhkan dari sifat sombong agar tidak kualat seperti Iblis yang telah dijamin neraka oleh Allah SWT. AAMIIN~
Sumber : Ash-Shayim, Muhammad. 2003. Dialog Dengan Jin Kafir (Pengalaman Praktis Mengatasi Pelanggaran Jin). CV Cendikia Sentra Muslim: Jakarta.
Sumber: https://muslim.or.id/3536-jauhi-sikap-sombong.html
0 Comments
Say something about this post?