Jin Diciptakan Dari Api, Bagaimana Jin Masuk Neraka Yang Juga Berisi Api?

Sering kita mendengar atau membaca pertanyaan dan penyataan seperti ini, terutama di Internet, tempat dimana interaksi sosial paling banyak berlangsung. "Jin terbuat dari api, apakah Jin tidak akan merasa panas apabila ia dilempar di neraka yang isinya juga api?", "Jin gak bisa dilawan pakai api, kan dia terbuat dari api.", atau sebaliknya, "Jin terbuat dari api, cara melawannya ya dengan api yang lebih kuat, karena Allah tidak menciptakan mahkluk dari si lawannya api, air."

Baca Juga : Dalil Al-Qur'an dan Hadist Tentang Kesurupan Jin atau Setan

Jin Diciptakan Dari Api, Bagaimana Jin Masuk Neraka Yang Juga Berisi Api?
"Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam disiptakan dari apa yang telah dijelaskan-Nya kepada kalian." (H.R Muslim) "Saya lebih baik darinya, Engkau ciptakan saya dari api sedangkan dia (Adam) Engkau ciptakan dari tanah." (Q.S Al-A'raf: 12)

Sebenarnya balasan atas penyataan ini simpel, di nalar aja "Manusia terbuat dari tanah, kalau tertimpa tanah longsor kenapa mati? Padahal sama-sama tanah??"

Semua orang tahu bahwa manusia diciptakan dari tanah, namun sebagaimana kita sekarang tidak berbentuk maupun bertekstur tanah. Menjadi zat yang baru. Begitu pula Jin, mereka terbuat dari api, namun mereka tidak lagi berbentuk api atau memiliki sifat seperti api. Mau bukti?

1) Sebuah hadist diriwayatkan oleh Nasa'i dengan sanad shahih. Dari Aisyah ra, bahwa Rasulullah SAW pernah shalat, kemudian setan datang kepadanya, lantas Nabi SAW memegangnya, membantingnya dan mencekiknya. Nabi SAW bersabda :

 

 حَتَّى وَجَدُتُ بُرْدَ لِسَانِهِ عَلَى يَدِى

 "Sampai aku rasakan lidahnya yang dingin di tanganku."

Dari hadist ini sangat jelas bahwa jin tidak memiliki sifat seperti api yang panas/membakar.


2) Rasulullah SAW pernah bersabda:

... اِنَّ عَدُوَّاللَّهِ إِبْلِيْس جَاءَ بِشِهَا بٍ مِنُ نَارٍلِيَجْعَلَهُ فِى وَجٌهِىْ

"Sesungguhnya musuh Allah, Iblis, datang dengan membawa gugusan api untuk diletakkan di wajahku.." (H.R, Muslim)

Apabila Jin bersifat seperti api, tentu ia tidak akan repot-repot membawa gugusan api untuk diletakkan di wajah Rasulullah, ia cukup memeluk dan memegang wajah Rasul saja kan?


3) Di riwayatkan oleh Imam Malik bin Anas dalam muwaththa'-nya (Kitab Hadist dan Fiqih) dari Yahya bin Sa'id, ia berkata: "Ketika peristiwa Isra' Mi'raj Rasulullah melihat Ifrit dari Jin, mereka mencari Rasulullah dengan membawa obor api, setiap kali Rasulullah menoleh, beliau melihatnya (ifrit). Lalu malaikat Jibril berkata kepada Nabi SAW: "Maukah kuajarkan kepadamu beberapa kalimat yang jika engkau ucapkan akan memadamkan obornya dan jatuh ke mulutnya?"

 

4) Rasulullah SAW pernah bersabda:

 اِنَّى لشَّيْطَانَ يَجْرِئ مِنَ الْإنْسَانِ هَجُرَى الدَّمِ

"Sesungguhnya syetan mengalir dalam peredaran darah manusia" (H.R, Bukhari dan Muslim) 

Apabila jin terbuat dari api tentu kita akan merasa panas di sekujur tubuh yang dilewati olehnya. Terkait hadist ini, para ulama ushul hadist telah sepakat bahwa maksud hadist ini bukan diartikan sebagai "godaan syetan" namun benar secara lahiriyah bahwa jin memiliki sifat bisa mengalir di peredaran darah manusia. 

 Lalu bagaimana cara melawan mahkluk Allah SWT yang terbuat dari api ini? Tentu bukan dengan bantuan Jin lain yang lebih kuat, kita punya Sang Maha Pencipta yang lebih kuat sebagai tempat bergantung, tidak ada yang tidak mungkin akan diwujudkan oleh-Nya. Sudah banyak dituliskan dalam Al-Qur'an maupun hadist tentang bagaimana cara berlindung atau berobat dari gangguan jin/setan, tergantung bagaimana kita memilah informasi dan menjalankan dengan sabar, bukan lantas terbujuk cara instan (syirik) yang justru merusak akidah kita.

Baca Juga : Antara Sajadah dan Setan

Sumber : Syaikh Wahid Abdussalam Bali. 1995. Kesurupan Jin dan Cara Pengobatannya Secara Islami. Robbani Press: Jakarta.

Post a Comment

0 Comments