- Dari 9% populasi umum setidaknya satu orang memiliki gangguan kepribadian, prevalensi seseorang mengidap HPD adalah 2-3% dari populasi umum.
- Wanita 4 kali lebih beresiko mengidap HPD dari pada laki-laki
- Penderita HPD kebanyakan tidak menyadari (ego-syntonic) dan sulit untuk mengidentifikasi masalah yang ia alami
Pengertian
Histrionic Personality Disorder adalah sebuah gangguan psikiatri yang ditandai dengan lonjakan emosi yang berlebihan dan perilaku mencari perhatian. Seseorang yang mengidap Gangguan Kepribadian Histrionik digambarkan sebagai seorang yang dramatic, excitable (mudah dan sering tergugah semangat), erratic (berperilaku tidak biasa, tidak pasti, atau tidak terduga), volatile (suka berubah secara tiba-tiba dan tidak terduga, terutama menjadi semakin buruk). Orang-orang seperti ini biasanya dikenal sebagai orang yang genit, suka menggoda, manipulatif, impulsive, sekaligus seorang yang penuh antusias dan menawan.
Seseorang dengan HPD biasanya akan merasa tidak dihargai atau merasa diabaikan ketika mereka bukan menjadi pusat perhatian orang-orang disekitarnya. Mereka sangat antusias, selalu tampil mempesona, bahkan bisa melakukan hubungan seksual dengan sembarang orang, bahkan ketika ia sama sekali tidak memiliki ketertarikan dengan orang tersebut. Mereka cenderung memiliki emosi yang dangkal dan gampang berubah, sehingga sering dianggap tidak tulus oleh orang-orang. Suka menonjolkan penampilan diri dengan berpakaian cerah atau terbuka. Berbicara dengan gaya yang tidak jelas dan tidak detail. Sangat ekspresif dengan emosi mereka, bahkan bisa mempermalukan teman atau keluarga karena dengan mudah menampilkan emosinya di depan umum.
Etiologi
Belum diketahui secara eksplisit apa yang menyebabkan tipe gangguan kepribadian ini, namun ada kemungkinan bahwa Histrionik Personality Disorder berkembang pada diri seseorang karena gabungan dari faktor-faktor yang pernah dipelajari dan faktor keturunan. Sebuah hipotesis mengatakan bahwa HPD kemungkinan berkembang karena efek trauma masa kanak-kanak yang dialami seseorang. Gangguan kepribadian pada masa kanak-kanak kemungkinan berasal dari bagaimana mereka beradaptasi/coping dalam mengatasi situasi atau lingkungan traumatis yang dialami.
Parenting styles yang terlalu bebas, terlalu memanjakan, atau tidak konsisten juga berpengaruh dalam berkembangnya gangguan kepribadian ini. Selain itu, orang tua yang terlalu dramatic, tidak dapat diprediksi sikap dan perilakunya, mudah berubah suasana hatinya, atau memiliki kecenderungan hubungan seksual yang buruk, menjadikan sang anak memiliki resiko lebih tinggi dalam mengembangkan gangguan kepribadian ini.
Terdapat beberapa kerentanan genetik dari keluarga untuk menurunkan gangguan kepribadian ini ke keturunannya. Seperti gangguan psikiatri lain, bahwa keluarga yang memiliki riwayat gangguan kepribadian, gangguan kejiwaan, atau gangguan penggunaan zat berbaya dapat menjadi faktor risiko dalam menurunkan gangguan kepribadian historik.
Ciri-Ciri / Kriteria
Gangguan ini termasuk ke dalam gangguan kepribadian "Cluster B", termasuk didalamnya Borderline Personality Disorder, Antisocial Disorder, Narsisstic Personality Disorder. Secara khusus, HPD tidak dapat didiagnosis sampai seseorang menyentuh usia 18 tahun. Dalam The Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders 5 (DSM 5) dibutuhkan setidaknya 5 (atau lebih) dari kriteria berikut untuk dapat ditegakkannya diagnosis HPD:
- Adanya perasaan tidak nyaman ketika tidak menjadi pusat perhatian
- Memiliki kebiasaan yang suka menggoda (seductive) atau memprovokasi (provocative)
- Memiliki emosi yang mudah berubah dan dangkal
- Menggunakan penampilannya untuk menarik perhatian
- Impressionistic (Selalu berbicara mengenai gambaran/gagasan secara umum bukan hal yang mendetail atau fakta) dan berbicara tidak jelas
- Dramatic atau menujukkan emosi yang dilebih-lebihkan
- Suggestible (Mudah terpengaruh orang lain)
- Menganggap bahwa hubungan yang dimiliki lebih intim dari pada kenyataanya
Treatment
Beberapa terapi yang dapat diterapkan kepada seseorang dengan HPD adalah :
- Psikoterapi Psikodinamik (Insight-Oriented Therapy), tujuan dari terapi ini adalah untuk menyelesaikan konflik diri yang tidak disadari oleh pasien agar ia dapat lebih memahami dirinya dan perilakunya, mengubah alter/aspek kepribadian disfungsional dengan mengintergrasikan nilai perkembangan penting yang mungkin terlewatkan selama tahap pematangan emosi sebelumnya. Pasien diajarkan untuk mengganti ucapan yang terlalu dramatis dengan tindakan yang lebih adaptif, mengenalkan bahwa apa yang selama ini ia lakukan adalah maladaptif dan ia harus menemukan cara yang lebih sehat dalam mengembangkan harga dirinya.
- Tidak ada obat yang disetujui oleh FDA dalam mengobati Histrionic Personality Disorder, namun obat antidepresan, antipsikotik, dan penstabil mood, dapat membantu apabila pasien HPD mengalami disregulasi afektif atau gejala gangguan suasana hati.
Referensi : French, Jennifer H., Shrestha, Snagnam. 2021. Histrionic Personality Disorder. National Library of Medicine (NIH)(www.ncbi.nlm.nih.gov); Cambridge Dictionary (dictionary.cambridge.org).
0 Comments
Say something about this post?