Rabu sore di dapur Ummi memanggil, memberi pintah untuk membawakan tissue ke dapur. Ku sodorkan lah segebok tissue indoapril kemasan 400 gram, ditarik 2 lembar oleh beliau. Aku mendudukkan diri disamping beliau. Tiba-tiba beliau berucap "ngene carane nyimpen lombok (begini caranya menyimpan cabai)," aku amati tangan kanan Ummi yang sudah terbungkus kresek putih bening, sedangkan tangan kirinya memegang tissue yang barusaja aku beri. Beliau tengah memisahkan tangkai cabai dari buahnya.
Tangan kanan terbungkus kresek untuk mengambil bagian tangkai, sedangkan tangan kiri beralas tissue untuk memegang badan buah sekaligus berguna untuk mengelap sisa air setelah cabai dicuci, cerdas! Seperti yang kita tahu, kalau bakteri dan jamur akan lebih mudah tumbuh dan berkembang biak pada kondisi lembab. Demi mengurangi taraf kedurhakaan, akhirnya aku ikut membantu.
Setelah semua tangkai dan buah terpisah dimasukkanlah ke tupperware yang sudah dialasi tissue, sekali lagi gunanya untuk menyerap kelembapan. Beliau kembali berucap, "dikasih bawang putih biar gak gampang busuk, Ummi niru ndek internet, dicoba berhasil ta gak." celetuk beliau. Rasanya aku pernah mendengar bawang putih memang cocok untuk mencegah pertumbuhan jamur, karena penasaran akhirnya aku rebahan, membuka laptop mengetikkan kata kunci terkait hal tersebut.
Benar saja, bawang putih mempunya potensi sebagai antimikrobia, menghambat pertumbuhan mikroba (virus, bakteri, protozoa, dan jamur) dengan sifat toksisitas/racun yang relatif kecil terhadap manusia. Senyawa bawang putih adalah senyawa sulfida, yakni anion dari sulfur/ion bermuatan negatif dari belerang (S2-), dengan kandungan alliin sebagai anti jamur. Apabila bawang putih dicincang atau dihancurkan akan terjadi proses allinase yang mengubah alliin menjadi allicin. Cairan allicin kekuningan inilah yang kemudian digunakan dalam segala keperluan terkait menghilangkan jamur dan mikroba, termasuk salah satunya untuk menyimpan cabai unyu-unyu yang dibeli dari pasar. Paham gak rek?
Sebuah penelitian juga mengatakan bahwa bawang putih dapat digunakan sebagai pestisida nabati pada tanaman. Ekstra bawang putih dengan konsentrasi 1-6% mampu menghambat perkembangan jamur S. Rofsii sebesar 43% - 93,33%, salah satu patogen tanah yang menyerang kedelai dan kacang-kacangan yang dapat menimbulkan kerusakan pada 75%-100% hasil panen. Yang mana jamur patogen ini bisa bertahan 7 tahun di dalam tanah, kurang ajar sekali! Sedangkan ekstrak bawang putih dengan konsentrasi 5% mampu membunuh nyamuk sampai 47%, wowww! Sedihnya tidak disebut rincian terkait pernyataan tersebut, barangkali bisa membuat bayg0n nabati sebagai pengusir nyamuk wkwkwk
Baiq, setelah cabai telah masuk, tutup rapat, simpan dalam kulkas! Jika beruntung, cabai bisa bertahan hingga 2 bulan, said g00gle, but let's see!!!
Referensi : Supriyono. 2016. Potensi Ekstrak Bawang Putih Sebagai Fungisida Terhadap Jamur Sclerotium rolfsii SACC. Balai Penelitian Tanaman Pemanis dan Serat.
0 Comments
Say something about this post?